Minggu, 22 Agustus 2010

11 Teknik Mengasah Otak

Para ilmuwan dari University of California, Berkeley, AS, pernah meneliti otak tikus. Mereka menemukan, otak tikus tumbuh sebesar empat persen saat mereka dipaksa menjalankan tugas mental setiap hari, misalnya mencari jalan keluar dari lorong yang berliku, memanjat tangga, dan bersosialisasi dengan tikus lain.

Nah, otak tikus saja bisa dilatih untuk tumbuh, apalagi otak manusia. Makin dilatih, otak kita pasti kian tajam. Kehilangan daya ingat dalam jumlah tertentu pada usia berapa pun adalah wajar, sama seperti terjadinya perubahan pada organ tubuh lain. Yang penting, jangan malas untuk rajin melatih otak kita, agar daya ingat tetap kuat sepanjang masa.

Ini caranya:

1. Latih kemampuan mengamati. Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.

2. Asah indra. Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan, atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar Anda.

3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.

4. Pelajari sesuatu yang baru. Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang Anda, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain.

5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak. Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus.

6. Tekuni hobi. Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi Anda.

7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.

8. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.

9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.

10. Ingat perjalanan pribadi. Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00 misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya.

11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian. Apa yang Anda beli kemarin? Berapa uang yang ada dalam dompet Anda sekarang? Kapan Anda terakhir mengambil uang tunai, dan seterusnya.

Latihan-latihan ini akan memungkinkan sel otak tetap aktif dan jaringan penghubung antarsel otak semakin rapat. Kegiatan mental yang menantang meningkatkan jumlah sirkuit aktif atau sinapsis dalam otak. Semakin banyak sirkuit, semakin banyak asosiasi, makin besar pula kemampuan mengingat.

Rabu, 18 Agustus 2010

Guru dan Pegawai Kota Solok Menjerit

Guru dan Pegawai Honor Swasta

Dikota Solok Menjerit

Guru dan pegawai honor di sekolah swasta kian menjerit, penghasilan yang diperoleh tak seimbang dengan biaya hidup. Bekerja sebulan hanya menerima gaji Rp. 350.000. uang sebanyak itu, tak bias untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, belum lagi rekening air, listrik dan lain sebagainya.

Guru dan pegawai honor setelah belasan tahun mengabdi, tetap saja dihempas kenestapaan. Kenyataan yang kita hadapi, terlalu berbeda ketimbang guru dan pegawai di sekolah negeri berstatus PNS. Kita semua telah putus asa, kepastian dan perbaikan nasib yang diharapkan selama ini tak kunjung terwujud. Ketika hendak menuntut pada pihak Yayasan sebagai pengelola sekolah, lagi-lagi terbentur karena Yayasan diyakini tidak mampu memenuhi kehendak mereka kecuali memiliki anggaran yang cukup layaknya sekolah dikota-kota besar.

Apa hendak dikata pemerintah seakan menganaktirikan guru dan pegawai sekolah swasta padahal fungsi dan tugas kami tidak kalah disbanding guru dan pegawai berstatus PNS.

Wahai pemimpin kota ini, tolong lah perjuangkan nasib kami.

Jumat, 06 Agustus 2010

Penting..!!!

MARBAHAN YA RAMADHAN
KAMI KELUARGA BESAR SMK KOSGORO I SOLOK
MENGUCAPKAN
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


dan berdasarkan surat dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok, bahwa :
1. Libur awal Ramadhan dimulai pada tanggal 09 sampai dengan 14 Agustus 2010
2. Proses PBM dan Pesantren Ramadhan dimulai pada tanggal 16 Agustus s.d 04 September 2010
3. Jadwal PBM dimulai pukul 08.00 s.d 12.30
4. Libur Hari raya Idul Fitri pada tanggal 05 s.d 18 September 2010
5. Awal masuk sekolah setelah Hari Raya Idul Fitri tanggal 20 September 2010

terima kasih.
Admin SMK Kosgoro I Solok


Selasa, 03 Agustus 2010

Ucapan Selamat

SEGENAP CIVITAS SMK KOSGORO I SOLOK
MENGUCAPKAN
SELAMAT KEPADA PASANGAN NO.2 ATAS TERPILIHNYA SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAB. SOLOK PERIODE 2010-2015 dan DILANTIK PADA TANGGAL SENIN, 2 AGUSTUS 2010 DI ARO SUKA



“selamat mengemban tugas semoga tuhan selalu memberkati."

TAKABALLAHU MINNA WA MINKUM


Ttd,

Admin SMK KOSGORO I SOLOK

Berpusat Pada Siswa

System pendidikan sekarang harusnya berpusat pada siswa bukan pada guru. Tapi, mudahkah melakukan hal ini? Sepertinya tidak akan semudah itu.

Di masyarakat Jawa pada khususnya, budaya paternalistic masih sangat dominan. Budaya seperti ini, menurut hemat saya, dikarenakan adanya budaya “priyayi” yang merupakan turunan dari masyarakat Jawa jaman dulu. Dalam masyarakat berkultur “priyayi”, ada istilah “sopo ira, sopo ingsun” untuk membatasi ruang gerak seseorang atas orang lain berdasarkan status social kemasyarakatannya. Jika seorang priyayi melakukan sesuatu kepada seseorang yang berstatus social di bawahnya, belum tentu seseorang dengan status social rendah dapat melakukan hal serupa kepada orang dengan status social di atasnya. Dalam piramida status social, priyayi berada di puncaknya.

Karena berada di puncak piramida itulah seorang priyayi haruslah seseorang yang memiliki budi pekerti yang luhur. Setiap gerak – geriknya jangan sampai merusak martabatnya di hadapan orang lain. Saya teringat cerita seorang teman guru senior yang dulu bersekolah di SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Kata beliau, beliau pernah ditampar oleh seorang guru SPG-nya hanya karena menjadikan kakinya yang berpijak pada pagar sebagai tumpuan sepeda agar ia bisa mengobrol dengan temannya dari atas sepedanya itu.

Guru, pada jaman itu, biasanya adalah orang – orang dari kalangan priyayi ini. Maka, bukan hanya di lingkungan masyarakat seorang guru itu “kajen” (dihormati) melainkan juga di ruang – ruang kelas. Kondisi ini terus terjadi secara turun – temurun meskipun jaman terus berubah

Ekstrimnya, kondisi ini kemudian melahirkan suatu pemahaman bahwa guru itu banyak tahu. Orang yang paling banyak tahu. Sedangkan murid adalah mereka yang tidak tahu apa – apa. Guru adalah pengisi sedang siswa adalah yang diisi. Dan yang paling parah: apapun yang dikatakan guru, pastilah benar.

Namun, ketika teknologi mempermudah pemindahan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain, masih relevankah pemahaman ini? Saya rasa tidak. Bahkan jika seorang guru tidak berupaya untuk menyesuaikan diri dengan jaman, ia bisa jadi kalah pandai dibandingkan murid – muridnya. Banyak guru yang belum bisa mengetik menggunakan office di saat siswa – siswanya telah asyik ber-facebook dan ber-yahoo messenger-an.

Karena itulah memang sudah saatnya untuk mengubah paradigma pendidikan kita. Memperlakukan murid sebagai manusia yang paling tidak bermutu dan membutuhkan seseorang yang paling bermutu (guru) untuk membimbingnya, sudah kadaluarsa. Membanjirnya informasi membuat siswa – siswa kita tidak lagi sepatuh murid – murid jaman dulu. Dulu, guru memukul siswa untuk mendisiplinkannya bukanlah sesuatu yang aneh. Namun sekarang, sang guru bisa diperkarakan.

Selalu mencoba untuk dapat mengejar laju perkembangan teknologi memang harus dilakukan guru. Akan tetapi, meskipun guru tetap lebih tahu daripada murid – muridnya, system pendidikan yang berpusat pada guru sudah tidak layak lagi berlaku.